Akhlak Dan Muamalah Yang Baik Lebih Banyak Membuka Hati Para Musuh Daripada Dengan Membuka Pedang
Syaikh Muhammadad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,
الأعمال الصالحة والأخلاق الفاضلة والمعاملات الطيبة تفتح قلوب الأعداء أكثر مما تفتحه السيوف
“Amal shalih, Akhlak yang mulia dan muamalah yang baik lebih banyak membuka hati para musuh daripada membukanya dengan pedang”
(syarh Asy-Syafiah Al-Kafiyah 1/202)
Terbukti Islam masuk ke nusantara dengan cepat dan masiv dengan kkemulian akhlak pedagang muslim
dan inilah yang dicontohkan oleh Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama sahabatnya
Ingin Islam Jaya? perbaiki dulu akhlak dan muamalah kita
Akhlak mulia perintah dalam Islam yang perlu setiap hari dan setiap saat kita renungi dan intropeksi diri kita, setiap kejadian dan setiap momen. Lebih-lebih bag seorang dai yang menyeru ke jalan Islam,
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur [al-Qalam/ : 4]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bergaulah dengan manusia dengan akhlak mulia” [HR. at-Tirmidzi beliau menilai hasan shahih]
Pengertian Akhlak mulia
Definisinya sederhanya saja, sebagaimana ulama menerangkan:
بَذْلُ النَّدَى وَكَفُّ الْأَذَى وَاحْتِمَالُ الْأَذَى
“Akhlak mulia adalah:
[1] berbuat baik kepada orang lain
[2] menghindari sesuatu yang menyakitinya
[3]dan menahan diri ketika disakiti”
[Madarijus Salikin II/318-319]
Menahan diri ketika disakiti adalah puncak dan mungkin yang paling sulit dijalankan, menahan diri karena tahu ada maslahat yang lebih besar dalam hal ini.
Berikut contoh dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiyallahu anhu ,
كُنْتُ أَمْشِي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ بُرْدٌ نَجْرَانِيٌّ غَلِيظُ الْحَاشِيَةِ فَأَدْرَكَهُ أَعْرَابِيٌّ فَجَذَبَهُ جَذْبَةً شَدِيدَةً حَتَّى نَظَرْتُ إِلَى صَفْحَةِ عَاتِقِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَثَّرَتْ بِهِ حَاشِيَةُ الرِّدَاءِ مِنْ شِدَّةِ جَذْبَتِهِ ثُمَّ قَالَ: “مُرْ لِي مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي عِنْدَكَ!” فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ فَضَحِكَ ثُمَّ أَمَرَ لَهُ بِعَطَاءٍ
Suatu hari aku berjalan bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan saat itu beliau mengenakan pakaian (kain) buatan Najran yang tepinya kasar. Tiba-tiba datanglah seorang Arab badui dari belakang dan menarik keras kain beliau, hingga aku melihat di pundaknya tergaris merah bekas kasarnya tarikan orang itu, sembari berkata, “Berilah aku sebagian dari harta yang Allâh berikan padamu!”. Beliau pun menengok kepadanya sembari tersenyum lalu memerintahkan agar ia diberi sebagian harta”. [HR. al-Bukhâri no. 3149 dan Muslim no. 2426]
Beliau tidak membalas karena tahu bahwa orang Arab Badui memang seperti itu watak aslinya dan ia memaafkan padahal beliau adalah “raja dan presiden” kaum muslimin.
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Maajah dan Al-Haakim dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)
Semoga Allah memperbaiki akhlak kaum muslimin
Demikian semoga bermanfaat
@Perpus FK UGM, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , follow twitter , Follow Akun Faceebook
Add Pin BB www.muslimafiyah.com ketiga 7F39E247